1.
Model
Banathy
Langkah
1:
merumuskan Tujuan (Formulate Objectives)
Langkah ini
menjelaskan apa yang kita harapkan dapat dikerjakan oleh siswa segagai hasil
dari belajarnya.
Langkah
2:
Mengembangkan Tes (Develop Tes)
Mengembangkan
suatu tes yang didasarkan pada tujuan yang diinginkan, dan digunakan untuk
mengetahui kemampuan yang diharapkan dicapai sebagai hasil dari pengelaman
belajarnya.
Langkah
3:
Menganalisis Tugas Belajar (Analize
Learning Task)
Dalam langkah
ini dirumuskan apa yang harus dipelajarisehingga dapat menunjukkan tingkah laku
seperti yang digambarkan dalam tujuan yang telah dirumuskan.
Langkah
4:
Mendesain Sistem Instruksional (Design
System)
Mempertimbangkan
alternatif-alternatif dan identifikasi apa yang harus dikerjakan untuk menjamin
bahwa siswa akan menguasai kegiatan-kegiatan yang telah dianalisis pada langkah
ketiga (functions analysis). Juga
perlu ditentukan siapa atau apa yang mempunyai potensi paling baik untuk
mencapai fungsi-fungsi tersebut (component
analysis). Perlu ditentukan pula kapan dan dimana fungsi-fungsi tersebut
harus dilaksanakan (design of the system)
Lanngkah
5:
Melaksanakan Kegiatan dan Mengetes Hasil (Implement
and Test Output)
Apa yang dapat
dilaksanakan atau dikerjakan siswa sebagai hasil implementasi system harus
dinilai agar dapat diketahui seberapa jauh mereka telah menujukkan tingkah laku
seperti yang dimaksudkan dalam rumusan tujuan.
Langkah
6:
Mengadakan Perbaikan (Charge of Improve)
Hasil-hasil yang
diperoleh dari evaluasi kemudian menjadi balikan (feed back) untuk keseluruhan sistem sehingga perubahan-perubahan,
jika diperlukan dapat dilakukan untuk memperbaiki sistem instruksional.
2.
Model
Kemp (1977)
Terdiri dari delapan langkah:
a. Menentukan
tujuan pembelajaran umum (TPU), yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam
mengajarkan masing-masing pokok bahasan.
b. Membuata
analisis tentang karakteristik siswa.
c. Menentukan
tujuan pembelajaran secara spesifik, operasional dan terukur.
d. Menentukan
materi/ bahan pelajaran yang sesuai dengan TPK.
e. Menetapkan
penjajagan awal (pre assesmen).
f. Menentukan
strategi pembelajaran yang sesuai.
g. Mengoordinasikan
sarana penunjang yang diperlukan meliputi biaya, fasilitas, peralatan, waktu
dan tenaga.
h. Mengadakan
evaluasi.
3.
Model
PPSI
PPSI adalah
sngkatan dari Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional dan digunakan sebagai
metode pengembangan pembelajaran dalam kurikulum 1975 untuk SD, SMP, dan SMA,
dan Kurikulum 1976 untuk sekolah-sekolah kejuruan. PPSI menggunakan pendekatan
system yang mengutamakan adanya tujuan yang jelas sehingga dapat dikatakan
bahwa PPSI menggunakan pendekatan yang berorientasi pada tujuan.
Ada lima pokok
dalam PPSI, yaitu sebagai berikut:
Langkah 1: Merumuskan Tujuan
Instruksional Khusus
Tujuan
Instrusional Khusus adalah rumusan yang jelas tentang kemampuan atau tingkah
laku yang diharapkan dimiliki siswa sesudah mengikuti suatu program
pembelajaran tertentu.
Langkah
2: Mengembangkan Alat Evaluasi
Fungsinya
untuk menilai sampai dimana siswa telah menguasai kemampuan-kemampuan yang
telah dirumuskan dalam tujuan instruksional khusus.
Langkah 3:
Menentukan Kegiatan Belajar dan Materi Pelajaran
Hal-hal
yang harus diperhatikan adalah:
a. Merumuskan
semua kemungkinan kegiatan belajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
b. Menetapkan
mana dari sekian kegiatan belajar tersebut yang tidak perlu dtempuh lagi oleh
siswa.
c. Menetapkan
kegiatan belajar yang masih perlu dilaksanakan oleh siswa.
Langkah 4:
Mengembangkan program kegiatan
Titik tolak dalam merencanakan program kegiatan
adalah suatu pelajaran yang diambil dari kurikulum yang telah tertentu jumlah
jam pelajarannya, dan diberkan pada kelas dalam semester tertentu. Pada langkah
ini perlu disusun strategi pembelajaran dengan jalan merumuskan peranan serta
kegiatan mengajar dan kegiatan belajar yang disusun secara sistematis sesuai
dengan situasikelas. Metode mengajar yang akan digunakan dipilih sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai termasuk menyusun proses pelaksanaan evaluasi.
Langkah 5:
Melaksanakan Program, yang meliputi:
a. Mengadakan
tes awal
b. Menyampaikan
materi pelajaran
c. Mengadakan
evalusi belajar
4.
Model
Gerlach & Ely
Terdiri atas 10 unsur yaitu:
a. Spesifikasi
isi pokok bahasan
b. Spesifikasi
tujuan pembelajaran
c. Pengumpulan
dan penyaringan data tentang siswa.
d. Penentuan
pendekatan, metode dan teknik mengajar
e. Pengelompokan
siswa
f. Penyediaan
waktu
g. Pengaturan
ruangan
h. Pemilihan
media
i.
Evalusi
j.
Analisis umpan balik
B. UNSUR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN
DALAM MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN
Dalam membuat perencanaan pembelajaran, selain
memperhatikan komponen-komponen yang harus dikembangkan dalam perencanaan
pembelajaran, unsure-unsur lain yang juga harus diperhatikan adalah kebutuhan
siswa, perkembangan intelektual dan emosional siswa, situasi/kondisi kelas yang
mungkin berubah, serta ketersedaan sarana dan prasarana pendukung.
Beberapa kasus yang sering ditemui dalam
pengembangan rencana pembelajaran adalah sikap guru dan administrator yang
kurang peduli terhadap kegunaan rencana pembelajaran dan adanya
komponan-komponen yang tidak sling bersinergi dalam pengembangan rencana
pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar