PENDAHULUAN
Setiap
guru harus mampu menciptakan suasana senang atau gembira bagi siswa dalam PBM
(Proses Belajar Mengajar). Hal itu dimaksudkan agar situasinya tidak tegang dan
kelas tidak menyeramkan. Maka, diperlukan konsep yang hakiki dengan strategi
inovatif, yaitu setiap strategi pembelajaran bertujuan agar siswa tertarik dan
tidak bosan terhadap satu strategi saja.
Menurut
Drs. H. Yakub Nasucha, M.Hum
yang merupakan salah satu dosen Paca Sarjana Universitas Muhammadiyah
Surakarta, terdapat delapan strategi pembelajaran inovatif dalam manajemen
pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu:
- Strategi
Uji Konsentrasi
- Strategi
Pengenbangan Pargraf
- Strategi
Tanya Jawab Antarsiswa
- Strategi
Tematik
- Strategi
Subtitusi
- Strategi
Kartu Kebahasaan
- Strategi
Mukhawaroh
- Strategi
Cerita Berantai
Namun, dalam laporan ini
penulis hanya akan melaporkan pelaksanaan Strategi Uji Konsentrasi dan Strategi
Pengembangan Paragraf pada siswa kelas 4 SDN 01 Karangturi Gondangrejo
Karanganyar. Adapun tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui keefektifan
kedua strategi ini bila diterapkan pada
siswa kelas 4 SDN 01 Karangturi Gondangrejo Karanganyar dan tanggapan siswa mengenai kedua strategi ini.
LANDASAN TEORI
A. Strategi Uji
Konsentrasi
1. Tujuan
Strategi Uji Konsentrasi
a. Untuk meningkatkan daya piker siswa
b. Untuk menumbuhkan sikap konsentrasi
siswa pada saat pembelajaran
c. Untuk menjalin kerjasama siswa di kelas
2. Manfaat
Strategi Uji Konsentrasi
a. Siswa terbiasa menyimak setiap mata
pelajaran dengan seksama
b. Siswa selalu berkonsentrasi dalam
segala kegiatan yang diikutinya
3.
Langkah-langkah Penyusunan Strategi Uji Konsentrasi
a. Guru menyusun wacana berkesinambungan
(disesuaikan jumlah siswa)
b. Guru memotong kertas yang berisi setiap
pernyataan
c. Setiap
potongan kertas yang berisi pernyataan pertama diberi nomor 1 dan yang lainnya
tidak bernomor
4.
Pelaksanaan Strategi Uji Konsentrasi
a. Siswa yang
mendapatkan potongan kertas yang bernomor angka 1 langsung membacakan
pernyataan pertama kali.
b.
Siswa yang mendapatkan pernyataan berikutnya (lanjutan yang pertama) l angsung membacakan.
c. Siswa yang
lainnya (pernyataan yang berupa lanjutannya) langsung membacakan dan terus
berlangsung sanpai habis
5.
Catatan
a.
Buatlah wacana yang sesuai dengan kelasnya
b.
Wacana tersebut dapat dijadikan bahan materi pembelajaran
c. Uji pertama
biasanya tidak lancar. Jika sampai tiga kali tidak lancar maka siswa kurang
konsentrasi.
B. Strategi Pengembangan Paragraf
1. Tujuan Strategi Pengembangan Paragraf
a.
Untuk meningkatkan daya nalar siswa
b.
Untuk mangasah ketajaman berpikir siswa
c.
Untuk meningkatkan kemampuan meneruskan pikiran orang lain
d. Untuk
membangun kerjasama antarsiswa di kelas
2. Manfaat Strategi Pengembangan Paragraf
a.
Siswa dapat mengikuti alur piker orang lain secara logis
b.
Siswa mampu membuat kalimat efektif dalam kelompok
3. Langkah-langkah Strategi Pengembangan
Paragraf
a.
Guru membentuk kelompok (setiap kelompok terdiri 4,5,6,7 atau 8 siswa)
b.
Guru membagikan kertas kosong kepada setiap siswa
4.
Pelaksanaan Strategi Pengembangan Paragraf
a.
Siswa menuliskan nomor urut sejumlah anggota kelompok.. Misalnya, kelompok itu
ada 5 siswa ( Tono, Budi, Susi, Heri, dan Parno) maka setiap siswa menuliskan angka
1-5.
b.
Nomor urut 1 ditulisi nama dirinya, nomor urut 2,3,4,5 kosong. Misalnya:
1. Tono
2.
3.
4.
5.
|
1. Rudi
2.
3.
4.
5.
|
1. Susi
2.
3.
4.
5.
|
1.Heri
2.
3.
4.
5.
|
1. Parno
2.
3.
4.
5.
|
c.
Kalimat pertama setiap lembar kertas dibuat oleh masing- masing siswa bernomor
urut 1.
d.
Setelah selesai membuat kalimat pertama, kertas diserahkan ke teman sebelahnya
sesuai arah jarum jam. Tulisi nama dirinya pada nomor 2. Selanjutnya, siswa yang
membuat kalimat kedua (meneruskan kalimat pertama dari temannya, harus kohesif
dan koheren)
PELAKSANAAN STRATEGI UJI
KONSENTRASI
DAN PENGEMBANGAN PARAGRAF
1. Pelaksanaan
Strategi Uji Konsentrasi
Strategi Uji Konsentrasi saya laksanakan pada siswa
kelas 4 SDN 01 Karangturi Gondangrejo Karanganyar pada hari Senin, 12 Januari
2009 pukul 07.30 – 08.15 WIB. Jumlah siswa ada 12 anak. Karena jumlah siswa ada
12 anak maka saya membuat 12 potongan kertas yang berisi cerita
berkesinambungan. Sengaja saya membuat dua cerita agar siswa lebih memahami
pelaksanaan Startegi Uji Konsentrasi.
Sesuai dengan teori pelaksanaan Strategi Uji Konsentrasi,
mula-mula saya membagikan potongan kertas berisi cerita berkesinambungan kepada
semua siswa. Kemudian saya meminta siswa membaca dalam hati pernyataan yang
dibawa oleh masing-masing siswa. Setelah selesai, siswa yang mendapatkan
potongan kertas bernomor angka 1 saya minta membacakan pernyataan pertama kali
dan meminta siswa lain memperhatikan.
Tapi bukannya memperhatikan, para siswa malah sibuk membaca
kertas temannya. Otomatis kelas menjadi gaduh dan tidak terkontrol. Lalu saya
minta siswa duduk di tempat duduknya masing masing dan siswa yang mendapat
potongan kertas bernomor angka 1 kembali
membaca pernyataan. Setelah selesai, siswa yang mendapatkan pernyataan
berikutnya (lanjutan yang pertama) saya minta langsung membacakan. Karena baru
pertama kali siswa kebingungan karena belum paham perintah saya dan tidak
memperhatikan pernyataan yang dibaca temannya. Mereka malah ribut soal siapa
yang memegang pernyataan berikutnya.
Akhirnya sayalah yang mencari lanjutan pernyataan yang
pertama untuk memberi contoh pada siswa lalu saya minta siswa membacakan
pernyataan yang kedua. Setelah saya beri contoh, baru mereka paham perintah
saya. Setelah pernyataan kedua selesai dibaca, saya meminta siswa yang membawa
pernyataan yang berupa lanjutannya langsung membacakan dan terus berlangsung
sampai habis. Karena belum lancar, saya ulang lagi dari awal dengan cerita yang
sama. Setelah lancar, saya lanjutkan dengan cerita kedua. Pelaksanaan ketiga
jauh lebih lancar daripada pelaksanaan pertama dan kedua karena siswa sudah
paham tugasnya masing-masing sehingga mereka lebih memperhatikan pernyataan
yang dibaca temannya. Meskipun terkadang ada dua siswa membaca bersamaan, tapi
malah membuat suasana jadi menyenangkan.
Pada akhir pelakasanaan Strategi Uji Konsentrasi, saya
bertanya pada siswa kesan mereka mengenai strategi ini. Ternyata siswa sangat
menyukai strategi ini karena menurut mereka sangat menyenangkan.
2. Pelaksanaan Strategi Pengembangan Paragraf
Startegi Pengembangan Paragraf saya laksanakan pada hari
Rabu, 14 Januari 2009 pukul 08.00-08.45 WIB. Pelaksanaan strategi ini lebih
sulit dibanding pelaksanaan Strategi Uji Konsentrasi. Hal itu disebabkan karena
siswa kelas 4 SDN 01 Karangturi Gondangrejo Karanganyar tidak pandai mengarang.
Perbendaharaan kata mereka sangat sedikit, karena minat baca mereka kurang.
Mula-mula siswa saya bagi menjadi 3 kelompok. Karena jumlah
siswa ada 12 anak, maka setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Kemudian saya
memberi setiap siswa kertas kosong. Setelah itu saya meminta siswa menulis
angka 1-4 pada tepi kiri kertas. Ada beberapa anak yang menulis angka terlalu
ke pinggir, maka saya menyuruh mereka mengulang lagi menulis angka pada kertas
sebaliknya.
Nomor urut 1 ditulis nama dirinya sendiri. Kalimat pertama
setiap lembar kertas dibuat oleh masing-masing siswa bernomor urut 1. Hampir
semua siswa kesulitan membuat kalimat. Kemudian saya mambuat beberapa contoh
kalimat agar mereka tidak kebingungan. Setelah kalimat pertama selesai, saya
meminta mereka menyerahkan ke teman sebelahnya sesuai arah jarum jam. Karena
mereka kebingungan, maka saya bantu mereka menyerahkan kertas pada teman
sebelahnya.
Setelah proses pertukaran selesai, saya minta siswa menulis
nama dirinya pada nomor 2. selanjutnya, siswa yang membuat kalimat kedua
(meneruskan kalimat pertama dari temannya). Tapi, mereka malah bertanya pada
temannya yang menulis kalimat pertama mengenai lanjutan ceritanya. Saya
jelaskan pada mereka, bahwa kalimat kedua harus dibuat oleh siswa pada nomor 2
dan harus sesuai dengan kalimat pertama. Setelah kalimat kedua selesai,
dilanjutkan kalimat ketiga dan keempat yang ditulis oleh siswa pada nomor 3 dan
4. Pada akhir pembuatan paragraf saya meminta siswa menuliskan pendapat mereka
mengenai strategi ini, ternyata semua siswa menyukai strategi ini.
Kemudian saya membaca karangan mereka satu persatu. Hampir
semua siswa menulis kalimat yang sama dan terdapat banyak kesalahan baik pada
struktur penulisan paragraf maupun penulisan huruf besar dan tanda titik pada
akhir kalimat. Saya menunjukkan kesalahan mereka dan memberikan bagaimana
menulis paragraph yang benar. Karena hasil karangan mereka belum memuaskan,
saya menyuruh mereka mengarang dengan metode yang sama.
Pelaksanaan yang kedua lebih lancar dari yang pertama. Hasil
karangan mereka juga ada peningkatan. Kalimat yang dibuat siswa lebih
bervariasi dan kesalahan pada struktur penulisan paragraf, penulisan huruf
kapital pada awal kalimat dan tanda titik pada akhir kalimat sudah berkurang.
Sebagai pemantapan, saya melaksanakan strategi uji
konsentrasi ketiga pada tanggal 26 Januari 2009. Pada pelaksanaan kali ini saya
membagi siswa menjadi dua kelompok. Satu kelompok berjumlah enam siswa.
Prosesnya sama seperti pelaksanaan pertama dan kedua. Namun, hasilnya lebih
baik dan lancar daripada pelaksanaan sebelumnya. Kesalahan siswa juga lebih
sedikit dan hasil karangan mereka lebih bervariasi. Sehingga bisa disimpulkan,
Strategi Pengembangan Paragraf sesuai diterapkan pada siswa kelas 4 SDN 01
Karangturi Gondangrejo Karanganyar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar