Laman

Rabu, 30 September 2015

TUMBUHAN



BAB I

STRUKTUR TUMBUHAN

A.        JARINGAN

Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh tumbuhan.
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :

1.   JARINGAN MERISTEM

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah. Jaringan meristem di bagi menjadi 2 macam:
a.   Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari embrio. Contoh: ujung batang, ujung akar.
Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apical. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.

b.   Jaringan Meristem Sekunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah.

2.   JARINGAN DEWASA

a.   Jaringan Epidermis

Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya.

b.   Jaringan Parenkim

Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.

c.   Jaringan Penguat/Penyokong

Nama lainnya stereon. Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan sklerenkim.
a.   Kolenkim
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
b.         Sklerenkim
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.

d.   Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu. Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid. Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.

e.   Jaringan Gabus

Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.

B.        ORGAN TUMBUHAN

Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni: akar, batang, daun.
Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh: umbi modifikasi akar, bunga modifikasi dari ranting dan daun.

1.   AKAR

Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
a.   Fungsi Akar
·         Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah.
·         Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
·         Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut

b.   Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan di dapat susunan dari luar ke dalam yaitu:
1.   Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
2.   Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
3.   Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
4. Silinder Pusat / Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri dari berbagai macam jaringan:
-      Persikel/Perikambium, merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel kea rah luar.
-      Berkas Pembuluh angkut / vasis, terdiri dari xylem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari-jari. Pada dikotil di antara xylem dan floem terdapat  jaringan cambium.
-      Empulur, letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.

2.   BATANG

Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
a.   Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
1.   Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
2.   Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
3.   Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
4.   Stele / Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
b.   Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).

3.   DAUN

Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
a.   Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapat
stoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
b.   Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
c.   Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.
Gbr. Jaringan daun.

BAB II

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

A.        PENGERTIAN

Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur.
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif.
Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversibel. Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu:

1.   Pertumbuhan Primer

Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Embrio memiliki 3 bagian penting:
a.       Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b.      Akar embrionik yaitu calon akar
c.       Kotiledon yaitu cadangan makanan
Gbr. Embrio Tumbuhan
Pertumbuhan tanaman dapat di ukur dengan alat yang di sebut auksanometer. Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasarkan aktifitasnya terbagi menjadi 3 daerah:
                      a.         Daerah Pembelahan. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (merismatik)
                     b.         Daerah Pemanjangan Berada di belakang daerah pembelahan.
                      c.         Daerah Diferensiasi. Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda untuk tunas lateral yang akan menjadi cabang.

2.   Pertumbuhan Sekunder

Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.
·         Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.
·         Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.
·         Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun  bentuk konsentris.
·         Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.
·         ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup ke luar membentuk felem : sel-sel mati

B.        FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

1.   Faktor Luar

                            a.   Air dan Mineral  berpengaruh pada pertumbuhan tajuk 2 akar. Diferensiasi salah satu unsur hara atau lebih akan menghambat atau menyebabkan pertumbuhan tak normal.
                           b.   Kelembaban
                            c.   Suhu  di antaranya mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik adalah suhu optimum, yang berbeda untuk tiap jenis tumbuhan.
                           d.   Cahaya  mempengaruhi fotosintesis. Secara umum merupakan faktor penghambat.
Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di tempat yang gelap
Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap intensitas cahaya dan panjang penyinaran.

2.   Faktor Dalam

                      a.         Faktor Hereditas
                     b.         Hormon
1.   Auksin adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang). F.W. Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada ujung koleoptil kecambah gandum Avena sativa.
- membantu perkecambahan
- dominasi apical
2.   Giberelin
Senyawa ini dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi atau Fusarium moniliformae ditemukan oleh F.Kurusawa. Fungsi giberelin:
-      pemanjangan tumbuhan
-      berperan dalam partenokarpi
3.   Sitokinin
Pertama kali ditemukan pada tembakau. Hormon ini merangsang pembelahan sel
4.   Gas etilen
Banyak ditemukan pada buah yang sudah tua
5.   Asam absiat
6.   Florigen
7.   Kalin
Hormon pertumbuhan organ, terdiri dari :
- Rhizokalin
- Kaulokal
- Filokalin
- Antokalin
8.   Asam traumalin atau kambium luka
Merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanisme untuk menutupi luka

BAB III

GERAK PADA TUMBUHAN


A.        GERAK

Gerak yang terjadi pada tumbuhan disebabkan oleh adanya rangsangan yang diterimanya, baik dari faktor dalam maupun dari faktor luar. Gerak ini terjadi dengan sangat lambat, tetapi memberikan petunjuk pula bahwa tumbuhan memiliki kemampuan untuk menanggapi rangsangan atau memberikan reaksi terhadap rangsangan yang diterimanya (iritabilitas). Pada tumbuhan putri malu tersebut, rangsangan yang diterimanya adalah sentuhan. Sentuhan menyebabkan terjadinya respon pada tumbuhan, berupa gerakan mengatupkan daun-daunnya. Ada berbagai macam pengaruh rangsangan yang diterima dan direspon oleh tumbuhan. DefinisiSetiap makhluk hidup (organisme) mampu menerima dan menanggapi rangsangan yang disebut IRITABILITAS.
 Salah satu bentuk tanggapan yang umum dilakukan berupa gerak. Gerak adalah perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh sebagai respon yang diberikan terhadap rangsangan dari lingkungan dan akibat adanya pertumbuhan. Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda dengan gerak yang dilakukan oleh hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif, artinya tidak memerlukan adanya pindah tempat (tetap berada di tempat tumbuhnya). Gerak dapat terjadi karena adanya pengaruh rangsangan (stimulus).
Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan, antara lain: cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia. Rangsangan tersebut, ada yang menentukan arah gerak tumbuhan dan ada pula yang tidak menentukan arah gerak tumbuhan. Rangsangan yang menentukan arah gerak akan menyebabkan tumbuhan Gerak spontan dari tumbuhan yang tidak disebabkan adanya rangsangan dari luar.Misalnya:Gerakan aliran sitoplasma pada tanaman air Hydrilla verticillata

B.        MACAM-MACAM GERAK

1.   Higroskopis

Gerak bagian tumbuhan yang terjadi karena adanya perubahan kadar air pada tumbuhan secara terus menerus, akibatnya kondisi menjadi sangat kering pada kulit buah atau kotak spora sehingga kulit biji atau kotak spora pecah.
Misalnya:Pecahnya kulit buah polong-polongan (lamtoro, kembang merak, kacang buncis, kacang kedelai). Hal ini disebabkan berkurangnya air pada kulit buah. Kulit buah menjadi kering, retak dan akhirnya pecah sehingga bijinya terpental ke luar. Pecahnya kulit buah dan terpentalnya biji sebenarnya merupakan cara tumbuhan tersebut memencarkan alat perkembangbiakannya. Gerak higroskopis juga terjadi pada membukanya kotak spora (sporangium) tumbuhan paku (Pteridophyta) dan lumut (Bryophyta).Gerak EtinomGerak etionom merupakan reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar tubuh tumbuhan.

2.   Gerak Etionom

Gerak etionom disebut juga dengan gerak esionom. Rangsangan itu dapat berupa:  cahaya sentuhan.suhu.air.gravitasi bumi,zat kimia dan sebagainya.
Organ tumbuhan yang memberikan respon terhadap rangsangan tersebut adalah: akar, batang, daun, bunga, buah atau bagian dari organ tumbuhan tersebut. Berdasarkan arah respon, gerak etionom dibedakan menjadi:
a.   Gerak Tropisme
Gerak tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Tropisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu trope, yang berarti membelok. Bila gerakannya mendekati arah rangsangan disebut tropisme positif sedangkan jika gerak responnya menjauhi arah datangnya rangsangan disebut tropisme negatif.
Contoh:
·         Gerak batang tumbuhan ke arah cahaya,
·         Gerak akar tumbuhan ke pusat bumi,
·         Gerak akar menuju air, dan
·         Gerak membelitnya ujung batang atau sulur pada jenis tumbuhan bersulur.
Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, tropisme dibedakan menjadi:
a).  Fototropisme
Fototropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan berupa cahaya matahari. Fototropisme disebut juga heliotropisme. Fototropisme merupakan adaptasi tumbuhan untuk mengarahkan tajuknya ke arah cahaya matahari yang sangat penting untuk berlangsungnya proses fotosintesis. Selain itu, fototropisme ini berkaitan erat dengan zat tumbuh yang terdapat pada ujung tumbuhan yang disebut auksin. Pada sisi batang yang terkena cahaya, zat tumbuh lebih sedikit daripada sisi batang yang tidak terkena cahaya. Akibatnya, sisi batang yang terkena cahaya mengalami pertumbuhan lebih lambat daripada sisi batang yang tidak terkena cahaya sehingga batang membelok ke Geotropisme
b).  Geotropisme
Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan gaya gravitasi bumi. Geotropisme disebut juga gravitropisme. Geotropisme positif jika gerak responnya menuju ke bumi atau menuju ke bawah, Misalnya: gerak pertumbuhan akar. Geotropisme negatif jika gerak responnya menjauhi bumi atau menuju ke atas, Misalnya: gerak pertumbuhan batang. Kemotropisme Kemotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan adanya rangsangan berupa zat kimia. Misalnya: Gerakan akar yang menuju unsur hara atau pupuk dalam tanah.  tropisme
c).  Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan adanya rangsangan berupa air. Gerak akar tumbuhan selalu menuju ke tempat yang basah (berair). Misalnya; Gerakan akar kaktus untuk mencari air.  
d).  Kemotropisme
Kemotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan adanya rangsangan berupa zat kimia. Misalnya: Gerakan akar yang menuju unsur hara atau pupuk dalam tanah. 
e).  Tigmotropisme
Tigmotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan adanya rangsangan berupa sentuhan benda yang lebih keras.
Misalnya:  Gerak pada tumbuhan yang memiliki sulur.
Apabila sulurnya menyentuh benda keras seperti tonggak kayu, maka akan terjadi kontak sehingga sulur akan melilit kayu tersebut. Adanya sentuhan merangsang sel-sel tumbuh dengan kecepatan yang berbeda. Pertumbuhan sel-sel pada daerah yang bersentuhan lebih lambat daripada sel-sel pada bagian lainnya sehingga memungkinkan sulur dapat tumbuh melilit. Tigmotropisme memungkinkan tumbuhan memanjat dengan bantuan objek lain sebagai penyangga pada waktu tumbuh ke arah cahaya matahari.

3.   Gerak Nasti

Gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan namun arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Kata nasti berasal dari bahasa Yunani, yaitu nastos yang berarti dipaksa mendekat. Oleh karena itu, arah gerak dari bagian tubuh tumbuhan yang melakukan gerak nasti ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri. Contoh:
·         Menutupnya daun putri malu dan tumbuhan Venus karena sentuhan
·         Menutupnya daun-daun majemuk pada tanaman polong-polongan saat malam hari
·         Membuka dan menutupnya bunga pukul empat
·         Membuka serta menutupnya stomata
Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, gerak nasti dibedakan menjadi:
a.   Fotonasti
Fotonasti adalah gerak nasti pada tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan cahaya matahari. Misalnya:
·         Bunga pukul sembilan yang mekar sekitar pukul sembilan.
·         Bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) yang akan mekar pada sore hari dan menutup esok paginya.
·         Tanaman Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa) yang bunganya menguncup pada pagi hari.
b.   Niktinasti
Niktinasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap. Istilah niktinasti berasal dari bahasa Yunani, nux yang berarti malam. Umumnya, daun-daun tumbuhan polong-polongan (Leguminosaceae) akan menutup pada waktu malam. Daun-daun tersebut akan membuka kembali pada pagi hari. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan Turgor di dalam persendian daun. Misalnya:Gerak tidur daun pohon turi di malam hari, yang mengatupkan daunnya saat hari mulai gelap.
c.   Tigmonasti
Tigmonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan mekanis berupa sentuhan atau tekanan. Istilah tigmonasti berasal dari bahasa Yunani, yaitu thigma yang berarti sentuhan. Gerak tigmonasti disebut juga dengan seismonasti. Misalnya:Gerak mengatupnya daun putri malu karena terkena sentuhan. Respon mengatup (seperti layu) akan terjadi dalam waktu singkat sekitar 1-2 detik. Untuk kembali ke posisi semula, tumbuhan putri malu membutuhkan waktu lebih kurang 10 menit. Mekanisme gerak ini juga disebabkan oleh pengaruh perubahan tekanan. Turgor di dalam sel-sel pada persendian daun.
d.   Termonasti
Termonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu. Misalnya; Mekarnya bunga tulip pada saat suhu udaranya sesuai.
e.   Haptonasti
Haptonasti adalah gerak nasti yang terjadi pada tumbuhan insektivora yang disebabkan oleh sentuhan serangga. Misalnya:Menutupnya daun tanaman kantung semar dan Venus ketika tersentuh serangga kecil. Jika seekor serangga mendarat di permukaan daun, daun akan cepat menutup. Akibatnya, serangga tersebut terperangkap dan tidak dapat keluar.
f.    Nasti kompleks
Nasti kompleks adalah gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa faktor sekaligus. Rangsangan yang diterima dapat berupa: cahaya matahari, suhu, air dan zat kimia. Misalnya:Gerak membuka dan menutupnya sel-sel penjaga pada stomata.

4.   Gerak Taksis

Taksis adalah gerak seluruh atau bagian tubuh tumbuhan yang berpindah tempat dan arah perpindahannya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan.Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, taksis dibedakan menjadi:
a.   Fototaksis
Fototaksis adalah gerak taksis yang disebabkan oleh adanya rangsangan berupa cahaya. Misalnya:Klorofil(zat hijau daun) yang bergerak menuju arah datangnya cahaya.
b.   Kemotaksis
Kemotaksis adalah gerak taksis yang disebabkan oleh rangsangan berupa zat kimia. Misalnya:Spermatozoa yang bergerak menuju sel telur pada peristiwa pembuahan (metagenesis) tumbuhan lumut (Bryophyta). Sel telur (ovum) mengeluarkan zat kimia (gula dan protein) yang dapat merangsang spermatozoa untuk bergerak mendekatinya.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.        KESIMPULAN

·         Jaringan pada tumbuhan terdiri dari 2 macam yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.
·         Organ tumbuhan terdiri dari akar, batang, daun dan bunga.
·         Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme. Pertumbuhan bersifat kuantitatif/ terukur.
·         Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme . Proses ini berlangsung secara kualitatif.
·         Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversibel.
·         Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah air, mineral, kelembaban, cahaya, suhu, hereditas dan hormone.
·         Gerak yang terjadi pada tumbuhan disebabkan oleh adanya rangsangan yang diterimanya, baik dari faktor dalam maupun dari faktor luar.
·         Macam-macam gerak pada tumbuhan antara lain higroskopis, gerak etinom, gerak nasti, gerak taksis.

B.        SARAN

·         Sebagai generasi muda kita hendaknya merawat tumbuhan agar hidup subur
·         menjaga kelestarian lingkungan untuk hidup yang lebih sehat.
·         Pembudidayaan tumbuhan agar dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan.

DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar