Laman

Rabu, 30 September 2015

KERAGAMAN HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA



BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah baik flora maupun fauna. Kekayaan keragaman hayati ini memberikan keuntungan yang besar bagi masyarakat. Di antaranya dapat memenuhi kebutuhan manusia juga mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.
Protein sebagai salah satu sumber pembangun tubuh dapat berasal dari tumbuhan (nabati) dan hewan (hewani). Protein yang berasal dari hewan mempunyai kandungan yang sempurna dibanding protein nabati. Oleh karena itu pengadaan sumber protein hewani harus di upayakan.
Sehubungan dengan itu, maka penulis termotivasi untuk membuat makalah biologi yang berjudul “Keragaman Hewani Vertebrata dan Invertebrata”

B. Tujuan

Adapun penulis menulis makalah ini adalah:
  1. Sebagai salah satu tugas akhir semester
  2. Untuk mengetahui berbagai macam hewan vertebrata dan invertebrate
  3. Untuk menambah wawasan tentang keanekaragaman hewan vertebrata dan invertebrata.

BAB II

KERAGAMAN HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA

 

A.    Hewan Vertebrata

1.      Pengertian

Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau pungggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak dimiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Di dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya.
Ø  Ciri-ciri tubuh yang bertulang belakang:
    1. Mempunyai tulang yang terentang dari belakang kepala sampai bagian ekor
    2. mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak
    3. tubuh berbentuk simetris bilateral
    4. mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya katak.
Ø  Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang:
    1. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh
    2. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang
    3. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingain sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal).
    4. System pernapasan/respirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang operculum
    5. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut ke anus yang terletak di sebelah vertran depan dan tulang belakang
    6. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam)
    7. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma.
Ø  Hewan bertulang belakang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu:
1.      Kelas pisces (ikan)
2.      Kelas amphibia (latin amphi=dua, bia=hidup)
3.      Kelas reptilian (latin repare=merangkak/merayap)
4.      Kelas aves (burung)
5.      Kelas mamalia (latin mamae=kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan menyusui).

2.      Filum-filum hewan vertebrata

Kelas Pisces

Ø  Ciri utama pisces sebagai berikut:
-          Hewan beradarah dingin yang hidup di dalam air
-          Bernapas dengan insang (operculum) dan dibantu oleh kulit
-          Tubuh terdiri atas kepala
-          Rangka tersusun atas tulang sejati
-          Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik
-          Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang.
Ø  Pisces dapat di bagi menjadi beberapa ordo antara lain:
1.      Ordo Apodes
Familia (1)    : Angulidae
Species         : Ikan panjang (Arguilia vulgaria)
Familia (2)    : Muruenidae
2.      Ordo Acthopterygi
Familia (1)       : Parsidae
Species            : Kakap (Lataes carca lifer)
Familia (2)       : Muruenidae
3.      Ordo Heterostonata
Species            : Ikan lidah
4.      Ordo Labysinthici
Famili              : Analamtidal
Species            : ikan bandeng (lates carca lifer)
Familia            : scombridae
Species            : tongkol (enthymus palamys)
5.      Ordo Masacop Terygii
Famili (1)         : chipeidae
Species            : ikan bandeng (chonos-chonos)
Famili (2)         : ikan salam (salmosalor)
6.      Ordo Ostariophysi
Familia (1)       : analamtidal
Species            : kakap (lates carca lifer)
Famili              : scmbridae

Kelas Amphibia

Ø  Ciri-ciri amphibia sebagi berikut:
-          Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang lembab
-          Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam
-          Hewan bernapas dengan paru-paru dan kulit. Telur dan berudu katak hidup di air kemudian setelah dewasa hidup di darat, berudu di air berbentuk seperti ikan yang bernapas manggunakan insang dan kulit, setelah masanya tumbuh kaki yang susut oleh kehidupan dan akhirnya ekor menghilang sementara itu insang berangsur-angsur menghilang dan digantikan oleh paru-paru kemudian katak menjadi dewasa
-          Jantung beruang tiga yaitu dua serambi dan satu bilik
-          Berkembang biak dengan sel telur dan pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di luar tubuhnya (fertilisasi eksternal)
Ø  Amphibi dapat di bagi menjadi beberapa ordo:
1.      Ordo bymnofora / opoda (amphibia tidak berkaki tetapi memiliki ekor)
Species : ular, cacing (ichtyo phisgentmosus)
2.      Ordo anura/solienta (amphibia tidak berekor tetapi memiliki kaki)
Famili : Ranidae
Species : Katak buduk, katak hijau (Kamacun crivoras)
Familia : hyhidae
Species : katak pohon (hyla SP)
3.      Ordo wodela / candata (amphibia yang berekor dan berkaki)
Familia : pretidae
Species : aning lumpru (necturus onaculanu)
Familia : crypto bran chidae
Species : solomonder air (ripto bronchus akeganiesis)
                                                        

Kelas Reptilia (hewan melata)

Ø  Ciri-ciri hewan melata sebagai berikut:
-          Kulit kering bersisik dari zat tanduk karena zat kertin
-          Bernapas dengan paru-paru
-          Berdarah dingin (porkoliokonal) yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan
-          Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua serambi dan dua bilik yang masih belum sempurna
Ø    Reptilia dapat di bagi menjadi beberapa ordo antara lain:
1.      Ordo crocodilia
Familia            : crocodylidae
Species            : buaya sedang (crocodyeus bifocatus), buaya besar (crocodyes porosus)
2.      Ordo chelonia
Familia (1)       : crocodylidae
Species            : penyu (chelaina nydas)
Familia (2)       : tryony chidae
Species : kuya (try ony x cartilaginews)
Familia (3)       : testudinidae
Species            : kura-kura (euora ambirinesis)
3.      Ordo cacerilia
Familia (1)       : cacertidae
Species            : cicak (hemidacty frenatus)
Familia (2)       : geckonocdae
Species            : tokek (gecko monarchis)
Familia (3)       : henoermatidae
Species            : kadal (heloderma SP)
Familia            : varanidae
Species            : komodo (voronus komodensis)
biawak (voronus salvator
4.      Ordo Aphidia
Contoh                        : ular sawah, ular kobra dan sebagainya

Kelas Aves (burung)

Ø  Ciri utama aves sebagai berikut:
-          Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik
-          Berdarah panas (homoioteral)
-          Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang dengan baik
-          Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi internal)
-          Terdapat sepasang testis, Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah kiri.
Ø    Aves dapat di bagi menjadi beberapa ordo antara lain:
1.      Ordo colombiforines
Familia            : columbidal
Species            : perkutut (geopilia striata)
2.      Ordo coraciiformes
Familia            : arcedinadae
Species            : telengket (harcy concholm)
3.      Ordo grana cares
Familia (1)       : ardidae
Species            : bangau (reptotilas javanicus)
Familia (2)       : rassidal
Species            : mordar (parphyrio albus)
4.      Ordo nato tores
Familia (1)       : laridae
Species            : dara laut
Familia (2)       : pamilirostros
Species            : bebek / itik (anus koshos)
Familia (3)       : sphe niscidae
Species            : pinguin (aptenodytes SP)
5.      Ordo rapaces
Familia (1)       : fontanida
Species            : alap-alap (falco papuanus)
Familia (2)       : strigi dae
Species            : burung hantu (suba kukua)

Kelas Mamalia

Ø  Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut:
-          Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan paus, lumba-lumba
-          Berdarah panas
-          Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak
-          Otak berkembang dengan baik
-          Fertilisasi internal
-          Bernafas dengan paru-paru
-          Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna
Ø    Macam-macam ordo hewan mamalia antara lain:
1.      Ordo dactyla
Species : Topis (clocidura marina)
Badak Jawa (rhino cerassoondaicus)
2.      Ordo insectivora
Species : cecurut (cocidura mosina),
                     Tupai (tupaja javarita)
3.      Ordo phalidata
Species : trenggiling (tubuh bersisik)
4.      Ordo chiroptera
Species : kelelawar (micro chiroptera SP)
Kalong (megachiroptera SP)
5.      Ordo marsupiala
Species : kucing (fell is catus)
Singa (fell is lion)
Harimau (fell is tigris)
Serigala (canislupus)
6.       Ordo marsopialia
Species : kanguru (macropus)
Kuskus (plalanger)
7.      Ordo prosboscidae
Species : gajah (elephan indicus)
Gajah Africa (loxoder africanus)
8.      Ordo artidactyea
Species : kerbau (bubalus-bubalus)
Banteng (basssonduicus)
Kambing (capra faleoheri)

3.      Sstem Pencernaan Pada Hewan Vertebrata

Proses pencernaan makanan dapat terjadi secara mekanik dan kimia. Pencernaan mekanik adalah proses yang mengubah makanan menjadi bagian-bagian yang kecil. Sedangkan pencernaan secara kimia adalah suatu proses pengubahan makanan dengan bantuan enzim pencernaan.

Sistem pencernaan pada ikan

Misalnya, ikan mas mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan anus. Ikan mempunyai lidah yang pendek terdapat pada dasar mulut, lidah itu tidak dapat digunakan seperti lidah pada hewan lainnya. Ikan mas tidak mempunyai kelenjar ludah tetapi mempunyai kelenjar lendir dari mulutnya. Lambung merupakan pelebaran dari saluran pencernaan

Sistem pencernaan pada amphibian

Sebagai contohnya adalah katak mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, kloaka.
Untuk membantu menelan makanan, yaitu makanan tersebut dicampur dengan ludah yang dihasilkan oleh kelenjar ludah. Pencernaan makanan berlangsung di dalam lambung katak mempunyai kelenjar pencernaan yaitu hati dan pankreas.

Sistem pencernaan pada reptilian

Seperti dicontohkan kadal yang mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Kadal mempunyai hati dan pancreas sebagai kelenjar pencernaan. Lambung pada reptilia bentuknya sesuai dengan bentuk badannya, misalnya lambung kura-kura berbentuk agak bulat.

Sistem pencernaan pada burung

Sebagai contoh burung merpati mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan kloaka. Burung mempunyai hati dan pancreas, keduanya merupakan kelenjar pencernaan yang berada di luar saluran pencernaan.

Sistem pencernaan pada mamalia

Hewan mamalia misalnya sapi mempunyai lambung yang tersusun dari empat bagian yaitu perut besar (rimen), perut jala (reticulum) perut kilab (omosum), dan perut masam (obomasum). Makanan yang berupa rumput dan sebangsanya dari mulut melewati kerongkongan masuk ke dalam perut besar, dari perut besar makanan kembali ke mulut untuk dimumah, setelah dimumah makanan ditelan dan masuk ke dalam perut jala, kemudian ke perut kilab dan akhirnya ke perut masam.

B.     Hewan Invertebrata

1.            Pengertian

Hewan Invertebrata adalah yang tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan invertebrata.

2.                  Filum-filum hewan invertebrata

                                 a.         Filum Protozoa

Protozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup di dalam air, protozoa memakan tumbuhan dan hewan, frotozoa berkembang biak secara reproduksi unseksual atau vegetatif dengan cara membelah diri dan dengan cara seksual / generatif konjugasi.
Ø       Filum protozoa dibagi menjadi beberapa kelas antara lain:
1.      Kelas hewan berambut getar (cikata)
2.      Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda)
3.      Kelas hewan berspora (sporozoa)
4.      Kelas hewan berbulu cambuk (flogellato)

4.      Filum forifera

Forifera merupakan hewan air dan hidup di laut bentuk tubuh seperti tumbuhan yang melekat pada suatu dasar laut, jadi forifera dapat berpindah tempat dengan bebas, tubuh forifera seperti tabung yang memiliki banyak pori (lubang kecil pada sisinya dan mempunyai rongga di bagian dalam) forifera dapat berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif.
Ø  Forifera di bagi menjadi 3 kelas yaitu:
1.      Kelas corcorea
Terdiri dari zat kapur (spikula) dan hidup di laut yang dangkal, contoh; seghpha SP, charsarina SP
2.      Kelas hexactinelida
Terdiri atas zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Contohnya pnerorepa SP
3.      Kelas demospangia
Tubuh lunak bahkan tidak mempunyai rangka, contoh spongia SP

B.     Filum coelentrata (hewan berongga)
Coelentrata berasal dari kata coilos (berongga) dan entron (usus) coelentrata mempunyai dua macam bentuk yakni bentuk pasif yang menempel pada suatu dasar dan tidak berpindah.
Ø  Colentrata terdiri dari 3 kelas yaitu:
1.      Kelas anthozoa
2.      Kelas hydrozoa
3.      Kelas scyphozoan

B.     Filum platyhelminthes (cacing pipih)
Kata platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, kata plays (pipih) dan hemlines (cacing). Platyhelminthes adalah yang mempunyai pipih. Hewan golongan ini mempunyai tubuh simetris bilateral, (kedua sisi sama), tubuh lunak dan tidak bersegmen (ruas) tetapi tidak mempunyai peredaran darah.
Ø  Platyhelminthes terbagi ke dalam tiga kelas yaitu:
1.      Kelas turbellaria (cacing berambut getar)
2.      Kelas trematoda (cacing isap)
3.      Kelas cestroda (cacing pita)

B.     Filum Mollusca (hewan lunak)
Sesuai dengan namanya, hewan lunak mempunyai tubuh lunak yang dilindungi oleh cangkang dari bahan kalsium (kapur) mollusca bersifat hermoporit, mempunyai sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan sistem pengeluaran
Ø  Mollusca dibedakan menjadi 4 kelas;
1.      Kelas lamilli brancuiata (golongan karang dan tiram)
2.      Kelas gastropoda (golongan siput)
3.      Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi)
4.      Kelas amphineura

B.     Filum enchinodermata (hewan berkulit duri)
Kata di atas berasal dari bahasa Yunani echimos (landak) dan derma (kulit) semua hewan yang termasuk filum echinodermata biasanya hidup di laut, bentuk tubuhnya simetris radial (sisi tubuh melingkar sama). Mempunyai sistem ameudakral (sistem pompa air). Rangka dalam berkapur dan memiliki banyak duri yang menonjol. Daya generasinya amat besar.
Ø  Filum enchinodermata terdiri dari 5 kelas yaitu:
1.      Kelas bintang laut (asteroidal)
2.      Kelas landak laut (echinoidal)
3.      Kelas bintang laut (opiuroidal)
4.      Kelas lilin laut (crinoidal)
5.      Kelas teripong (holothuroidae)
B.     Filum antropoda
Filum ini mempunyai Jumlah species yang paling besar dibandingkan filum-filum lain. Tubuh dan kaki beruasa-ruas dan simetris bilateral, rangka luar mengandung zat kimia. Antropoda mempunyai peredaran darah, tetapi darahnya tidak berwarna, pertumbuhannya lama mengalami metamorfosis (perubahan bentuk).
Ø  Filum antropoda terdiri atas:
1.      Kelas serangga (insecta)
2.      Kelas laba-laba (arachoidae)
3.      Kelas udang-udangan (erustacea)
4.      Kelas lipan (mynapoda)

3.  Sistem pencernaan pada hewan invertebrata
  1. Sistem pencernaan hewan protozoa
Misalnya pada amoeba merupakan hewan bersel satu segala aktivitas hidupnya terjadi di dalam sel itu sendiri. Demikian juga pencernaan makanan terjadi di dalam sel, disebut pencernaan indra sel.
Pada waktu amoeba mendapatkan makanan segera amoeba membentuk kaki semu yang mengarah kepada makanan selanjutnya dikelilingi kaki semu kemudian makanan tersebut dibawa ke protoplasma. Dalam protoplasma yang mengandung makanan yang menghasilkan enzim pencernaan. Dalam rongga makanan tersebut terjadi pencernaan makanan. Makanan yang telah dicerna yang berupa sari makanan diserap dari sisa-sisa makanan dan dikeluarkan dari dalam tubuh.
  1. Sistem pencernaan pada golongan hermes
Misalnya pada cacing tanah mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, empedal, usus dan anus.
Bagian depan kerongkongan agak membesar disebut paring yang berfungsi untuk mengisap makanan dari mulut dan membasahinya dengan lendir. Makanan cacing tanah berupa humus yang terdapat di tanah yang bersifat asam, dikelilingi kerongkongan terhadap tiga pasang kelenjar yang menghasilkan zat kapur yang dapat menetralkan sifat asam makanannya.
  1. Sistem pencernaan pada hewan insecta
Serangga misalnya belalang mempunyai tembolok berfungsi untuk menyimpan makanan sementara di sebelah bawah tembolok terdapat kelenjar ludah yang menghasilkan ludah. Ludah tersebut dialirkan melalui saluran induk ke dalam rongga mulut. Dari tembolok makanan masuk ke dalam empedal dan dalam empedal makanan dihancurkan, selanjutnya makanan diteruskan ke dalam lambung. Di bagian depan lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan. Makanan yang tidak dicerna diserap di dalam lambung. Sisa-sisa makanan dari usus melalui peletum dikeluarkan melalui anus.


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

 

A.    KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas dapat di simpulakn hal-hal sebagai berikut:
-          Hewan vertebrata yaitu hewan yang memiliki tulang belakang yang struktur tubuh yang lebih sempurna dari pada invertebrata. Vertebrata memiliki tali yang mirip sum-sum tempat berkumpulnya sel-sel saraf dan menjadi perpanjangan kumpulan saraf dari otak
-          Hewan invertebrata yaitu hewan yang tidak memiliki tulang belakang serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang belakang/pinggang.

 

B.     SARAN
-          Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk memelihara menjaga dan melestarikan kenanekaragaman hewan yang terdapat di Negara kita dan khususnya di lingkungan kita.
-          Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang keanekaragaman hewan

DAFTAR PUSTAKA

 

Soedjono, dkk. 1996. Biologi SMU II. PT. Multi Adiwitata, Bandung
Wahono, Lili, dkk., 1994. Biologi SLTP I. Bandung; PT. Sarana Panca Karya
Rustam, Nuryani dan Otang Hidayat, 1994, Biologi SLTP II. Jakarta; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar