Laman

Rabu, 03 Agustus 2016

PRINSIP-PRINSIP PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN



Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Bentuk-bentuk media pembelajaran digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih konkrit. Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (symbol verbal). Dengan demikian, dapat kita harapkan hasil pengalaman belajar lebih berarti bagi siswa. Dalam hal ini Gagne dan Briggs (1979) menekankan pentingnya media pembelajaran sebagai alat untuk merangsang proses belajar.
Usaha membuat pembelajaran lebih konkrit menggunakan media pembelajaran banyak dilakukan orang. Namun dalam penggunaan media pembelajaran harus memperhatikan hal-hal berikut ini:
1.          Sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran yang tercantum dalam garis-garis program pembelajaran yang telah ditentukan dalam kurikulum yang berlaku di sekolah.
2.         Memberikan pengertian dan penjelasan tentang suatu konsep.
3.         Mendorong kreativitas siswa, dan memberikan kesempatan siswa untuk bereksperimen dan bereksplorasi (menemukan sendiri).
4.         Memenuhi unsur kebenaran dalam ukuran, bagian-bagian, proporsi tubuhnya, dan sebagainya hendaknya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu, seorang guru sebaiknya pintar menggambar. Namun jika tidak mahir menggambar bisa memanfaatkan gambar dari berbagai sumber lainnya yang dimodifikasi sendiri oleh guru sehingga menjadi suatu materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
5.      Media pembelajaran harus aman dan tidak membahayakan siswa tau guru. Misalnya, tidak mengandung zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan, atau bahan media pembelajaran tersebut tajam dan membahayakan. Begitu pula dalam pembuatan media pembelajaran itu harus rapi agar tidak ada bagian yang membahayakan.
6.      Media pembelajaran menarik, menyenangkan, dan tidak membosankan bagi siswa untuk menggunakannya. Oleh karena itu dalam penggunaan media pembelajaran hendaknya bervariasi atau beraneka ragam (multi media pembelajaran), karena setiap media pembelajaran tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Kekuarangan satu media ditutupi oleh kelebihan media pembelajaran lainnya, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, tidak ada istilah media pembelajaran yang jelek atau yang baik. Kalau pun ada istilahnya adalah ketepatan penggunaan media pembelajaran dengan suatu materi pembelajaran yang disajikan.
7.       Memenuhi unsur keindahan dalam bentuk, warna, dan kombinasinya, serta rapi pembuatannya
8.      Mudah digunakan, baik oleh guru maupun oleh siswa.
9.      Penggunaan media pembelajaran dalam suatu proses pembelajaran tidak sekaligus dipertunjukkan kepada siswa melainkan bergantian sesuai dengan materi pembelajaran yang dijelaskan. Jika ditunjukkan sekaligus, maka perhatian siswa bukan pada materi pembelajaran melainkan pada media pembelajarannya, sehingga pembelajaran tidak akan berhasil.
10.  Media pembelajaran yang digunakan merupakan bagian dari materi pembelajaran yang dijelaskan bukan sebagai selingan atau alat hiburan.
11.  Siswa mempunyai tanggung jawab dalam menggunakan media pembelajaran, sehingga mereka akan merawat dan menyimpannya kembali dengan keadaan utuh pada tempat yang telah ditentukan.
12.  Media pembelajaran lebih banyak berisikan materi pembelajaran yang mengandung pesan positif dibandingkan dengan yang negative. Misalnya media pembelajaran komik sebaiknya banyak gambar yang menunjukkan pesan positif, karena dengan pesan positif itu akan ditiru oleh siswa. Jika suatu media pembelajaran banyak pesan negatifnya, maka itupun akan ditiru oleh siswa, malahan hal negatif ini biasanya lebih cepat diterima siswa.
Pada dasarnya media pembelajaran sangat diperlukan dalam upaya mengaktifkan kegiatan belajar siswa. Namun bukan berarti media pembelajaran itu selalu harus bersifat canggih dan pengadaannya memerlukan dana yang cukup besar. Untuk itu, diperlukan kreatifitas guru dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia di lingkungan sekitarnya, meskipun tidak tersedia di sekolah tersebut. Di samping itu, jika suatu media pembelajaran perlu ada, guru pun dapat bekerja sama dengan siswa untuk pengadaannya, dengan memanfaatkan bahan-bahan yang sederhana yang tersedia atau dapat dengan mudah didapatkan.
Penggunaan media pembelajaran (termasuk di dalamnya sumber belajar, dan alat-alat pelajaran) untuk membantu kegiatan belajar seharusnya disesuaikan dengan isi atau materi pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai. Di sampingkesesuaian tersebut, factor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah:
1.      Waktu tersedia dan yang dibutuhkan untuk belajar menggunakan media pembelajaran tersebut. Betapapun baiknya media pembelajaran yang tersedia dan dapat digunakan, jika penggunaannya memerlukan waktu yang tidak sesuai dengan waktu yang tersedia dapat mengganggu keberhasilan belajar. Oleh karena itu, perlu dipilih media pembelajaran yang dapat membantu proses pembelajaran, namun waktu yang dibutuhkan untuk menggunakannya sesuai dengan waktu yang tersedia.
2.      Kecakapan guru maupun siswa menggunakan dan media pembelajaran. Setiap bentuk media pembelajaran menuntut kecakapan tertentu dalam menggunakannya. Sumber belajar dan media pembelajaran tersebut dapat bermanfaat untuk membantu kegiatan pembelajaran, jika yang menggunakannya mempunyai kecakapan atau kemampuan.
3.      Dana yang tersedia untuk pengadaan media pembelajaran yang diperlukan. Masalah dana seringkali mempengaruhi penyelenggaran pendidikan di sekolah pada umumnya, terutama memberi pengaruh terhadap pengadaan media pembelajaran yang diperlukan. Disadari, bahwa tidak semua yang dibutuhkan itu tersedia di sekolah. Untuk itu guru seringkali menghadapi masalah pengadaan media pembelajaran karena tidak adanya dana. Namun demikian kreativitas guru seringkali mengatasi pengadaan sumber belajar dan media pembelajaran, meskipun pengadaan itu bersifat sederhana namun dalam batas kemampuannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar