Media
pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan (message),
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat
mendorong proses belajar. Bentuk-bentuk media pembelajaran digunakan untuk
meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih konkrit. Pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata
(symbol verbal). Dengan demikian, dapat kita harapkan hasil pengalaman belajar
lebih berarti bagi siswa. Dalam hal ini Gagne dan Briggs (1979) menekankan
pentingnya media pembelajaran sebagai alat untuk merangsang proses belajar.
Usaha
membuat pembelajaran lebih konkrit menggunakan media pembelajaran banyak dilakukan
orang. Namun dalam penggunaan media pembelajaran harus memperhatikan hal-hal
berikut ini:
1.
Sesuai
dengan tujuan dan materi pembelajaran yang tercantum dalam garis-garis program
pembelajaran yang telah ditentukan dalam kurikulum yang berlaku di sekolah.
2.
Memberikan pengertian dan penjelasan
tentang suatu konsep.
3.
Mendorong kreativitas siswa, dan
memberikan kesempatan siswa untuk bereksperimen dan bereksplorasi (menemukan
sendiri).
4.
Memenuhi unsur kebenaran dalam ukuran,
bagian-bagian, proporsi tubuhnya, dan sebagainya hendaknya sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu, seorang guru sebaiknya pintar
menggambar. Namun jika tidak mahir menggambar bisa memanfaatkan gambar dari
berbagai sumber lainnya yang dimodifikasi sendiri oleh guru sehingga menjadi
suatu materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
5. Media
pembelajaran harus aman dan tidak membahayakan siswa tau guru. Misalnya, tidak
mengandung zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan, atau bahan media
pembelajaran tersebut tajam dan membahayakan. Begitu pula dalam pembuatan media
pembelajaran itu harus rapi agar tidak ada bagian yang membahayakan.
6. Media
pembelajaran menarik, menyenangkan, dan tidak membosankan bagi siswa untuk
menggunakannya. Oleh karena itu dalam penggunaan media pembelajaran hendaknya
bervariasi atau beraneka ragam (multi media pembelajaran), karena setiap media
pembelajaran tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Kekuarangan satu media
ditutupi oleh kelebihan media pembelajaran lainnya, begitu pula sebaliknya. Dengan
demikian, tidak ada istilah media pembelajaran yang jelek atau yang baik. Kalau
pun ada istilahnya adalah ketepatan penggunaan media pembelajaran dengan suatu
materi pembelajaran yang disajikan.
7. Memenuhi unsur keindahan dalam bentuk, warna,
dan kombinasinya, serta rapi pembuatannya
8. Mudah
digunakan, baik oleh guru maupun oleh siswa.
9. Penggunaan
media pembelajaran dalam suatu proses pembelajaran tidak sekaligus
dipertunjukkan kepada siswa melainkan bergantian sesuai dengan materi
pembelajaran yang dijelaskan. Jika ditunjukkan sekaligus, maka perhatian siswa
bukan pada materi pembelajaran melainkan pada media pembelajarannya, sehingga
pembelajaran tidak akan berhasil.
10. Media
pembelajaran yang digunakan merupakan bagian dari materi pembelajaran yang
dijelaskan bukan sebagai selingan atau alat hiburan.
11. Siswa
mempunyai tanggung jawab dalam menggunakan media pembelajaran, sehingga mereka
akan merawat dan menyimpannya kembali dengan keadaan utuh pada tempat yang
telah ditentukan.
12. Media
pembelajaran lebih banyak berisikan materi pembelajaran yang mengandung pesan
positif dibandingkan dengan yang negative. Misalnya media pembelajaran komik
sebaiknya banyak gambar yang menunjukkan pesan positif, karena dengan pesan
positif itu akan ditiru oleh siswa. Jika suatu media pembelajaran banyak pesan
negatifnya, maka itupun akan ditiru oleh siswa, malahan hal negatif ini
biasanya lebih cepat diterima siswa.
Pada
dasarnya media pembelajaran sangat diperlukan dalam upaya mengaktifkan kegiatan
belajar siswa. Namun bukan berarti media pembelajaran itu selalu harus bersifat
canggih dan pengadaannya memerlukan dana yang cukup besar. Untuk itu,
diperlukan kreatifitas guru dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia di
lingkungan sekitarnya, meskipun tidak tersedia di sekolah tersebut. Di samping
itu, jika suatu media pembelajaran perlu ada, guru pun dapat bekerja sama
dengan siswa untuk pengadaannya, dengan memanfaatkan bahan-bahan yang sederhana
yang tersedia atau dapat dengan mudah didapatkan.
Penggunaan media
pembelajaran (termasuk di dalamnya sumber belajar, dan alat-alat pelajaran)
untuk membantu kegiatan belajar seharusnya disesuaikan dengan isi atau materi
pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai. Di sampingkesesuaian tersebut,
factor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah:
1. Waktu
tersedia dan yang dibutuhkan untuk belajar menggunakan media pembelajaran
tersebut. Betapapun baiknya media pembelajaran yang tersedia dan dapat
digunakan, jika penggunaannya memerlukan waktu yang tidak sesuai dengan waktu
yang tersedia dapat mengganggu keberhasilan belajar. Oleh karena itu, perlu
dipilih media pembelajaran yang dapat membantu proses pembelajaran, namun waktu
yang dibutuhkan untuk menggunakannya sesuai dengan waktu yang tersedia.
2. Kecakapan
guru maupun siswa menggunakan dan media pembelajaran. Setiap bentuk media
pembelajaran menuntut kecakapan tertentu dalam menggunakannya. Sumber belajar
dan media pembelajaran tersebut dapat bermanfaat untuk membantu kegiatan
pembelajaran, jika yang menggunakannya mempunyai kecakapan atau kemampuan.
3. Dana
yang tersedia untuk pengadaan media pembelajaran yang diperlukan. Masalah dana
seringkali mempengaruhi penyelenggaran pendidikan di sekolah pada umumnya,
terutama memberi pengaruh terhadap pengadaan media pembelajaran yang
diperlukan. Disadari, bahwa tidak semua yang dibutuhkan itu tersedia di
sekolah. Untuk itu guru seringkali menghadapi masalah pengadaan media
pembelajaran karena tidak adanya dana. Namun demikian kreativitas guru
seringkali mengatasi pengadaan sumber belajar dan media pembelajaran, meskipun
pengadaan itu bersifat sederhana namun dalam batas kemampuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar