Setiap
guru pasti menyadari bahwa mereka harus
mampu mengembangkan sistem pembelajaran yang membuat siswa aktif dan
tertarik untuk mencapai baragam kompetensi. Dari cara guru menyampaikan pelajaran,
siswa berharap bisa mendapatkan pengalaman yang berkesan. Siswa juga berharap
dapat menuntaskan materi yang dipelajarinya tanpa perasaan tertekan.
Namun,
kenyataannya di lapangan belum banyak guru yang “berani” bersaing dalam
meningkatkan mutu pengajaran melalui metode pembelajaran yang unik, khas
sebagai identitas guru bersangkutan dalam mengajar guna kepentingan terbaik
minat belajar siswa ditentukan oleh kemampuannya mengidentifikasi dan
mengaplikasikan strategi-strategi pembelajaran yang dapat menjadikan kegiatan
belajar mengajar sebagai kebutuhan belajar.
Seorang
guru harus kreatif dan mampu merancang pembelajaran dan mengembangkan media
yang lebih baik sesuai kebutuhan dan potensi siswa. Berikut beberapa tips
membangkitkan minat belajar siswa.
Pertama,
mengetahui kriteria kompetensi siswa dalam belajar. Kriteria itu meliputi:
siswa yang dengan sangat mudah menyerap pelajaran, butuh bimbingan untuk bisa
menyerap palajaran, dan sulit menyerap pelajaran. Berdasarkan kriteria ini guru
harus kreatif menggunakan alat peraga atau media pembelajaran audio visual guna
mempermudah siswa dalam memahami teori atau konsep yang diajarkan.
Kedua,
mengkomunikasikan materi pelajaran secara sederhana dan mudah dimengerti.
Seorang guru harus mampu menerjemahkan bahasa konsep/ teori yang sulit menjadi
bahasa yang mudah dipahami dan mudah dimengerti oleh siswa. Guru tidak boleh
mengajar dengan cara memindahkan tulisan di buku teks ke buku catatan siswa,
sehingga lupa mendesain komunikasi pengajaran yang disukai dan mudah dimengerti
siswa.
Ketiga,
menjadikan pembelajaran sebagai pengalaman yang menyenangkan bagi siswa. Guru
harus menciptakan kegiatan pembelajaran yang tidak membosankan. Misalnya,
merangsang siswa untuk memanfaatkan bahan bekas untuk menciptakan sebuah karya,
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat, berani tampil
di depan umum, dan mendorong siswa berimajinasi. Pengalaman belajar yang
menyenangkan dan tidak membosankan akan membuat siswa dapat mengingat materi
yang diajarkan lebih baik secara kognitif dan asosiatif.
Keempat,
membuat siswa aktif berpikir melalui latihan soal dengan game secara
berkelompok. Permainan dalam kegiatan pembelajaran amat disukai siswa karena
pada dasarnya manusia adalah makhluk yang suka bermain. Oleh karena itu seorang
guru harus mampu menciptakan suasana bermain dalam kegiatan belajar dengan
melibatkan siswa secara aktif. Tiap permainan harus dirancang untuk tetap focus
pada pengetahuan dan kemamouan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.
Permainan diarahkan lebih pada team work di
mana siswa secara terstruktur dapat menemukan konsep pengetahuan yang
diajarkan. Guru bertindak sebagai administrator.
Kelima,
menggunakan Teknologi dan Komunikasi (TIK) sebagai alat bantu. Pembelajaran
merupakan pengembangan pengetahuan, keterampilan atau sikap baru pada saat
seorang individu berinteraksi dengan informasi dan lingkungan, baik di dalam
kelas maupun di luar kelas dengan melibatkan segenap potensi sumber belajar
termasuk penggunaan ICT (Information Communication
Technology). Di era teknologi
sekarang ini, siswa memiliki akses yang semakin mudah terhadap segala macam
informasi. Untuk membangun kebiasaan cerdas menggunakan ICT di kalangan siswa
sekaligus menjadikannya sebagai media belajar, seorang guru/ sekolah harus
dapat menggunakan dan memiliki website, blog, ataupun system informasi
lainnya. Siswa dapat melihat hasil ulangan, absensi, laporan tugas
administrasi, layanan konseling secara online
di sekolah. Jika dipergunakan dengan tepat guna, ICT dapat memberikan manfaat
besar dengan biaya yang relative terjangkau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar