PANTUN
Jika
haus
minumlah air
Di saat
sedang kepanasan
Jika ingin
mencegah banjir
Jangan tebang
pohon sembarangan
By Febrianty Puspitasari
Jalan-jalan pergi ke pantai
Sudah haus membeli air
Jangan buang sampah di sungai
Agar tidak terkena banjir
By Nia Arum Sari
Hitung-hitung membawa pancang
Satu dua tiga hingga semilyar
Gunung meletus bumi terguncang
Bangunan roboh orang terkapar
By
Ratdew Prajna Paramitha
Pagi-pagi
minum teh
Apalagi
tehnya manis
Kasihan
sekali rakyat aceh
Terkena
tsunami hingga menangis
By Nesya Anggraeni
Jalan-jalan naik motor
Melihat-lihat indahnya
pemandangan
Warga desa tertimpa longsor
Akibat lalai menjaga hutan
By
Sisheifa Eta Mustika
Pergi ke
pantai bermain pasir
Bermain pasir
buat istana
Kota kita
terserang banjir
Rumah
tergenang penduduk merana
By Lisa
Dua tiga kucing berlari
Mana nak sama kucing hitam
Jika tidak menjaga bumi
Pasti datang bencana alam
By
Micco
Pergi ke
pasar beli bunga mawar
Perginya naik
sepeda motor
Jangan tebang
pohon secara liar
Agar tidak
terjadi bencana longsor
By Vivi Gautama
Jalan jalan di tepi sawah
Melihat hijaunya tanaman padi
Warga jogja terkena musibah
Bencana longsor dan gempa bumi
By
Rachel Citra Marlina
Ada anak
sedang bermain air
Bermain air
sampai kedinginan
Kotaku sering
terkena banjir
Karena buang
sampah sembarangan
By Rizal Pratama
Jalan-jalan bertemu teman
Bersama teman pergi ke kota
Jangan tebang pohon sembarangan
Agar bencana tidak menimpa kita
By
Annisa Friska Sari
Banjir
menghempas dasar pondasi
Menerjang
halaman merusak pagar
Di jawa
merapi sedang erupsi
Nyawa dan
harta terkubur lahar
By Renal
Bepergian naik motor
Berpetualang pergi ke hutan
Alamku terkena longsor
Hancurkan semua keindahan
By Feni Nur Solekhah
Jalan-jalan bersama teman
Ada toko lalu mampir
Jangan buang sampah di
selokan
Agar kita tak tetimpa
banjir
By Afrilia Vera Yuliani
Liburan ke rumah saudara
Di sana
melihat kincir air
Buanglah
sampah pada tempatnya
Agar tidak
terjadi banjir
By Lia Kurnawati
Membeli mainan bersama Ana
Mainannya terbuat dari kayu
Waspadalah terhadap bencana
Karena dapat terjadi
sewaktu-waktu
By Lia Kurniawati
Sore sore enaknya makan kacang
Tidak lupa memasak mie
Gempa bumi air laut
tinggi bergelombang
Itu tanda terjadinya
tsunami
By Novita Fitri
Pergi ke pasar beli bunga mawar
Perginya naik sepeda motor
Jangan tebang pohon secara liar
Agar tidak terjadi tanah longsor
PUISI
Tsunami
Tsunami...
Kau datang tiba-tiba
Mengusik kedamaian
Kau telah banyak memakan korban
jiwa
Kau juga merusak lingkungan sekitar
Semua bangunan kau ratakan dengan tanah
Nyaris tak ada yang tersisa
Hanya kesedihan dan air mata
Mengiringi kepergian orang-orang
yang tercinta
By Anisa Putri Pratiwi
Tanah Longsor
Tanah longsor...
Suara bergemuruh datang
Rasa takut tiba-tiba menyergap
Orang-orang lari menyelamatkan
diri
Rumah-rumah yang dulu berdiri
tegak
Kini rata tertimbun tanah
Hai manusia-manusia serakah
Sadarlah....
Lihatlah akibatnya....
Hiduplah berdampingan dengan alam
Jagalah alam
Maka alam akan menjagamu juga
By Nia Arum Sari
Tanah Longsor
Tanah
longsor...
Kau menimbun
pemukiman warga
Membuat warga
jadi tak berdaya
Karena semua
rumah mereka rusak
Tanah
longsor...
Kau
disebabkan karena ulah manusia
Yang menebang
hutan secara liar
Alam tidak
berslah
Manusialah
yang serakah
Hingga harus
menanggung akibatnya
By Annisa Friska Sari
Gempa Bumi
Gempa yang mengguncang
Dari gunung di tengah
lautan
Saat lingkup hati menjadi
gamang
Tsunami mengincar
ketenangan
Pertanda alam mulai renta
Atau kita yang kian
menumpuk dosa
Hingga alam menjadi marah
Menghukum manusia sang pembuat
dosa
By Renal
Banjir
Mungkinkah semua ini ulah
tanganmu, Saudara?
Kau lakukan tanpa sadar
akibatnya
Engkau tebangi pohon
semena-mea
Untuk menumpuk harta
benda
Kau dengar dunia dalam
berita
Saudara-saudaraku dilanda
bencana
Air bah melanda tiba-tiba
Hancurkan semua harta
benda
Bahkan nyawa harus
melayang sia-si
By
Lia Kurniawati
Bumi
Bumi kita seakan diam
Namun menyimpan amarah yang terpendam
Di saat manusia terlelap oleh gelimang dosa
Bumi bergejolak penuh kemurkaan
Hanya beberapa detik saja
Semua jadi hancur tak bersisa
By Rizal Pratama
Banjir
Hujan deras
tanpa berhenti menghampiri
Dan semua
menjadi resah
Karena air
seakan tercurah tanpa henti
Sungai jadi
meluap
Karena tak
kuasa menahan beban
Banjir datang
Menenggelamkan
keangkuhan manusia
Mereka jadi
tak berdaya
Sekali lagi
Tuhan menunjukkan
kuasanya
By Vivi Gautama
Angin Topan
Topan…
Keau begitu
besar
Kau berwarna
putih
Tiada yang
dapat menghentikanmu
Topan…
Kau bergerak
tanpa arah
Merusak segala
yang kau lewati
By Ratdew Prajna
Paramitha
Bencana Alam
Alam,
Banyak yang
telah kau beri pada kami
Kayu,
minyak, batu bara
Dan segalanya
Namun kini tlah tiada
Setelah bencana
di mana-mana
Bangunan,
hutan dan segalanya
Rusak sudah
Maafkan kami
para manusia
Yang telah
merusakmu
Kami berjanji
akan merawatmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar