Laman

Kamis, 21 Januari 2016

PENTINGNYA PEMBELAJARAN PENJASKES PADA ANAK USIA SD


Program pengajaran jasmani yang diselenggarakan di Sekolah Dasar (SD) melalui berbagai bentuk gerakan, memberikan sumbangan yang sangat besar dan bermakna bagi anak-anak SD terhadap pengembangan kemampuan pengetahuan, nilai dan sikapnya. Dengan demikian tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa program pengajaran pendidikan jasmani yang diterapkan di SD, dapat dijadikan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, khususnya di SD. Berdasarkan pernyataan tersebut di atas maka pendidikan jasmani memiliki nilai yang penting bagi siswa usia SD yang akan dibahas dalam artikel ini.
1.     Pembentukan Tubuh, peranan pendidikan jasmani terhadap pembentukan tubuh, dapat dilihat dengan bertambahnya otot-otot menjadi lebih besar dan kuat, badan tumbuh menjadi lebih besar dan lebih tinggi, hingga dapat harmonis. Dengan melakukan pendidikan jasmani yang teratur serta dibimbing dan diarahkan, maka organ-organ tubuh pun akan bekerja sebagaimana mestinya sesuai dengan fungsinya. Hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan, baik kesehatan jasmani maupun rohani. Dengan demikian anak-anak akan memiliki nilai dab sikap yang positif terhadap pentingnya pendidikan jasmani di dalam kehidupannya. Dengan memiliki dasar tubuh yang kuat, anak-anak akan lebih meningkat lagi keterampilan geraknya. Selain dari itu peranan pendidikan jasmani sangat besar sumbangannya terhadap anak dalam:
2.      Pembentukan Prestasi, untuk mencapai suatu prestasi yang diinginkan di dalam pelajaran pendidikan jasmani diperlukan adanya kekuatan, kecepatan, kelentukan, keuletan, kedisiplinan, kepercayaan terhadap diri sendiri, pemahaman dan penugasan terhadap prosedur gerakan yang akan dilakukan, serta konsep cara untuk melakukan gerakannya. Hal ini merupakan dasar yang mengacu kepada tercapainya suatu peningkatan prestasi yang optimal. Dalam arti bukan saja pencapaian prestasi optimal untuk keterampilan gerak dalam bidang pengajaran pendidikan jasmani, tetapi juga berlaku untuk peningkatan prestasi belajar, bekerja atau melakukan kegiatan yang lainnya, dan sebagainya yang sesuai dengan pa yang diharapkan dari tujuan pendidikan nasional.
3.      Pembentuk Sosial, di dalam kehidupan bersama, anak-anak akan tumbuh berkembang serta akan menemukan pribadinya masing-masing. Ia akan menyadari mengenai keadaan dirinya, bahwa ia berada di tengah-tengah manusia yang lainnya. Keadaan masa-masa berada di sekolah anak-anak akan dapat merasakan terjadinya perubahan dan memperoleh berbagai pengalaman, hal ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Mereka tentu akan mengubah sifat-sifat dan perhatiannya dari keadaan lingkungan keluarga kepada keadaan lingkungan di sekolahnya. Hal ini akan terlihat adanya perubahandari sifat ketergantungan menjadi sifat kemampuan untuk dapat berdiri sendiri. Dengan demikian mereka sudah terlihat mempunyai suatu perkembangan kepribadian sosial dan menyadari akan hidupnya, walaupun belum secara mendalam. Dengan melalui pendidikan jasmani kepada anak-anak akan dapat diberikan bimbingan terhadap pergaulan hidup, yang sesuai dengan norma-norma dan ketentuan-ketentuan yang sesuai dengan unsur-unsur sosial, hingga akan membantu kehidupan anak yang lebih aktif.
4.      Keseimbangan Mental, melalui bidang pengajaran pendidikan jasmani, maka pemupukan terhadap kestabilan emosi anak akan di perileh secara lebih efektif. Anak-anak akan memperoleh pengalaman secara langsung dalam dunia kenyataan, karena mereka terjun turut berkecimpungdi lapangan dalam suasana yang penuh rangsangan terhadap timbulnya emosi yang harus dapat di kendalikan. Di sini anak-anak telah memperoleh bekal yang cukup kuat, yaitu agar mereka dapat berpikir secara lebih jernih dan terarah, menyesuaikan diri terhadap situasi, selalu mau belajar, dan mau menerima keadaan yang seharusnya. Dengan demikian anak-anak akan menjadi manusia dewasa yang memperoleh tempaan terhadap keyakinan dalam rangka pemantapan diri, sehingga tidak akan mudah tergoyahkan atau terpancing oleh rangsangan-rangsangan yang dapat mempengaruhi kestabilan emosinya, atau dengan kata lain anak-anak telah miliki keseimbangan mental yang cukup kuat.
5.       Kecepatan Proses Berpikir, di dalam pengajaran pendidikan jasmani, setiap anak dituntut supaya memiliki daya sensitivitas yang tinggi ter hadap situasi yang di hadapinya. Anak-anak harus memiliki daya pengelihatan dan kecepatan di dalam proses berpikirnya, serta harus dapat dengan segera mengambil suatu keputusan yang di lakukan dengan cepat dan tepat, yaitu agar segera dapat bertindak di dalam melakukan kegiatannya sehingga tidak ter tinggal oleh lawan-lawan bermainnya. Misalnya saja sebagai contoh di dalam permainan bulu tangkis. Seorang pemain melakukan pukulan yang keras dan menukik ( smash ) diarahkan kelapangan lawan, kalau dilihat dari proses pukulannya saja sangat sederhana sekali, yaitu melomcat, mengayunkan raket, dan memukul bola keras yang di arahkan ke lapangan lawan. Hal semacam ini adalah hanya masalah teknik saja, tetapi jika di hubungkan dengan keberhasilan dari tindakannya melakukan pukulan tersebut, maka bukanlah hanya teknik saja yang menentukan keberhasilannya tetepi juga pelakunya yaitu manusia secara keseluruhan. Karena di dalam melakukan pukulan tadi, selain teknik pukulan, juga melibatkan daya kecepatan, penglihatan, proses berpikir dalam mengambil keputusan ke mana bola harus di pukul dengan cepat dan tepat, serta fungsi kejiwaannya pun turut memegang peranan. Dengan demikian dapatlah di katakan bahwa di dalam melakukan pukulan tersebut, bukan hanya jasmani saja yang bekerja tetapi manusia secara keseluruhan termasuk kecepatan proses berpikirnya. Oleh karena itu, dengan melalui pengajaran pendidikan jasmani anak-anak dilatih untuk dapat bertindak dengan cepat dan tepat, serta akan dapat ditingkatkan dalam kecepatan proses berpikirnya.
6.      Kepribadian Anak, pelajaran pendidikan jasmani, hendaknya dapat dimanfaatkan oleh anak-anak sebaik-baiknya dengan dibimbing dan dikembangkan, serta diarahkan kepada hal-hal yang positif agar bermanfaat bagi kelangsungan hidupnya. Nilai-nilai dari pelajaran pendidikan jasmani harus mereka miliki di dalam kehidupanya sehari-hari, sebagai sarana untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional dan sosial yang selaras dalan upuya mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan kedisiplinan , nilai dan sikap positif, serta membiasakan hidup sehat. Dalam hal ini anak-anak harus memiliki kepribadian yang tinggi, sebagai suatu modal dan kemudi dalam usaha untuk mengadakan penyesuaian yang cepat dan tepat.

 DAFTAR PUSTAKA
Cholik M, Tono, al.1996.Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.Jakarta:Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekoalh Dasar.

Syarifuddin, Alip.1991.Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.Jakarta: Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar