Program pengajaran jasmani yang
diselenggarakan di Sekolah Dasar (SD) melalui berbagai bentuk gerakan,
memberikan sumbangan yang sangat besar dan bermakna bagi anak-anak SD terhadap
pengembangan kemampuan pengetahuan, nilai dan sikapnya. Dengan demikian
tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa program pengajaran pendidikan jasmani
yang diterapkan di SD, dapat dijadikan salah satu alat untuk mencapai tujuan
pendidikan, khususnya di SD. Berdasarkan pernyataan tersebut di atas maka
pendidikan jasmani memiliki nilai yang penting bagi siswa usia SD yang akan
dibahas dalam artikel ini.
1.
Pembentukan Tubuh, peranan pendidikan jasmani terhadap
pembentukan tubuh, dapat dilihat dengan bertambahnya otot-otot menjadi lebih
besar dan kuat, badan tumbuh menjadi lebih besar dan lebih tinggi, hingga dapat
harmonis. Dengan melakukan pendidikan jasmani yang teratur serta dibimbing dan
diarahkan, maka organ-organ tubuh pun akan bekerja sebagaimana mestinya sesuai
dengan fungsinya. Hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan, baik kesehatan
jasmani maupun rohani. Dengan demikian anak-anak akan memiliki nilai dab sikap
yang positif terhadap pentingnya pendidikan jasmani di dalam kehidupannya.
Dengan memiliki dasar tubuh yang kuat, anak-anak akan lebih meningkat lagi
keterampilan geraknya. Selain dari itu peranan pendidikan jasmani sangat besar
sumbangannya terhadap anak dalam:
2. Pembentukan
Prestasi, untuk mencapai suatu prestasi yang diinginkan di dalam pelajaran
pendidikan jasmani diperlukan adanya kekuatan, kecepatan, kelentukan, keuletan,
kedisiplinan, kepercayaan terhadap diri sendiri, pemahaman dan penugasan
terhadap prosedur gerakan yang akan dilakukan, serta konsep cara untuk
melakukan gerakannya. Hal ini merupakan dasar yang mengacu kepada tercapainya
suatu peningkatan prestasi yang optimal. Dalam arti bukan saja pencapaian
prestasi optimal untuk keterampilan gerak dalam bidang pengajaran pendidikan
jasmani, tetapi juga berlaku untuk peningkatan prestasi belajar, bekerja atau
melakukan kegiatan yang lainnya, dan sebagainya yang sesuai dengan pa yang
diharapkan dari tujuan pendidikan nasional.
3. Pembentuk
Sosial, di dalam kehidupan bersama, anak-anak akan tumbuh berkembang serta akan
menemukan pribadinya masing-masing. Ia akan menyadari mengenai keadaan dirinya,
bahwa ia berada di tengah-tengah manusia yang lainnya. Keadaan masa-masa berada
di sekolah anak-anak akan dapat merasakan terjadinya perubahan dan memperoleh
berbagai pengalaman, hal ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak. Mereka tentu akan mengubah sifat-sifat dan perhatiannya dari
keadaan lingkungan keluarga kepada keadaan lingkungan di sekolahnya. Hal ini
akan terlihat adanya perubahandari sifat ketergantungan menjadi sifat kemampuan
untuk dapat berdiri sendiri. Dengan demikian mereka sudah terlihat mempunyai
suatu perkembangan kepribadian sosial dan menyadari akan hidupnya, walaupun
belum secara mendalam. Dengan melalui pendidikan jasmani kepada anak-anak akan
dapat diberikan bimbingan terhadap pergaulan hidup, yang sesuai dengan
norma-norma dan ketentuan-ketentuan yang sesuai dengan unsur-unsur sosial,
hingga akan membantu kehidupan anak yang lebih aktif.
4. Keseimbangan
Mental, melalui bidang pengajaran pendidikan jasmani, maka pemupukan terhadap
kestabilan emosi anak akan di perileh secara lebih efektif. Anak-anak akan
memperoleh pengalaman secara langsung dalam dunia kenyataan, karena mereka
terjun turut berkecimpungdi lapangan dalam suasana yang penuh rangsangan
terhadap timbulnya emosi yang harus dapat di kendalikan. Di sini anak-anak
telah memperoleh bekal yang cukup kuat, yaitu agar mereka dapat berpikir secara
lebih jernih dan terarah, menyesuaikan diri terhadap situasi, selalu mau
belajar, dan mau menerima keadaan yang seharusnya. Dengan demikian anak-anak
akan menjadi manusia dewasa yang memperoleh tempaan terhadap keyakinan dalam
rangka pemantapan diri, sehingga tidak akan mudah tergoyahkan atau terpancing
oleh rangsangan-rangsangan yang dapat mempengaruhi kestabilan emosinya, atau
dengan kata lain anak-anak telah miliki keseimbangan mental yang cukup kuat.
5. Kecepatan Proses Berpikir, di dalam
pengajaran pendidikan jasmani, setiap anak dituntut supaya memiliki daya
sensitivitas yang tinggi ter hadap situasi yang di hadapinya. Anak-anak harus
memiliki daya pengelihatan dan kecepatan di dalam proses berpikirnya, serta
harus dapat dengan segera mengambil suatu keputusan yang di lakukan dengan
cepat dan tepat, yaitu agar segera dapat bertindak di dalam melakukan
kegiatannya sehingga tidak ter tinggal oleh lawan-lawan bermainnya. Misalnya
saja sebagai contoh di dalam permainan bulu tangkis. Seorang pemain melakukan
pukulan yang keras dan menukik ( smash ) diarahkan kelapangan lawan, kalau
dilihat dari proses pukulannya saja sangat sederhana sekali, yaitu melomcat,
mengayunkan raket, dan memukul bola keras yang di arahkan ke lapangan lawan.
Hal semacam ini adalah hanya masalah teknik saja, tetapi jika di hubungkan
dengan keberhasilan dari tindakannya melakukan pukulan tersebut, maka bukanlah
hanya teknik saja yang menentukan keberhasilannya tetepi juga pelakunya yaitu
manusia secara keseluruhan. Karena di dalam melakukan pukulan tadi, selain teknik
pukulan, juga melibatkan daya kecepatan, penglihatan, proses berpikir dalam
mengambil keputusan ke mana bola harus di pukul dengan cepat dan tepat, serta
fungsi kejiwaannya pun turut memegang peranan. Dengan demikian dapatlah di
katakan bahwa di dalam melakukan pukulan tersebut, bukan hanya jasmani saja
yang bekerja tetapi manusia secara keseluruhan termasuk kecepatan proses
berpikirnya. Oleh karena itu, dengan melalui pengajaran pendidikan jasmani
anak-anak dilatih untuk dapat bertindak dengan cepat dan tepat, serta akan
dapat ditingkatkan dalam kecepatan proses berpikirnya.
6. Kepribadian
Anak, pelajaran pendidikan jasmani, hendaknya dapat dimanfaatkan oleh anak-anak
sebaik-baiknya dengan dibimbing dan dikembangkan, serta diarahkan kepada
hal-hal yang positif agar bermanfaat bagi kelangsungan hidupnya. Nilai-nilai
dari pelajaran pendidikan jasmani harus mereka miliki di dalam kehidupanya
sehari-hari, sebagai sarana untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan
jasmani, mental, emosional dan sosial yang selaras dalan upuya mengembangkan
kemampuan gerak dasar, menanamkan kedisiplinan , nilai dan sikap positif, serta
membiasakan hidup sehat. Dalam hal ini anak-anak harus memiliki kepribadian
yang tinggi, sebagai suatu modal dan kemudi dalam usaha untuk mengadakan
penyesuaian yang cepat dan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Cholik M, Tono, al.1996.Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.Jakarta:Proyek
Pengembangan Pendidikan Guru Sekoalh Dasar.
Syarifuddin, Alip.1991.Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.Jakarta:
Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar